RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Ramalan harga emas kini mulai bermunculan seiring dengan tren naiknya
harga komoditas investasi global ini. Harga emas dunia juga sudah
melewati level psikologis US$ 1.800/troy ons pada perdagangan Rabu
lalu.
Untuk diketahui, rekor tertinggi sepanjang masa emas berada di
US$ 1.920,3/troy ons yang dicapai pada 6 September 2011. Artinya, di
bulan tersebut harga emas bergerak dengan volatilitas yang sangat
tinggi, bahkan jika melihat data dari Refinitiv, hanya sehari setelah mencapai rekor tertinggi tersebut, emas ambrol hingga ke bawah level US$ 1.800/troy ons.
Sejak saat itu, baru kali ini emas kembali ke atas US$
1.800/troy ons, sehingga ramalan emas akan mencetak rekor tertinggi
sepanjang masa berpotensi besar menjadi nyata, laju kenaikan harga emas dunia masih belum terbendung, Kamis
kemarin pukul 16:17 WIB emas diperdagangkan di level US$
1.814,41/troy ons, menguat 0,24% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Bank investasi ternama, Goldman Sachs memprediksi harga emas akan
mencapai US$ 1.800/troy ons dalam 3 bulan ke depan, US$ 1.900/troy ons 6
bulan ke depan, dan US$ 2.000/troy ons dalam 12 bulan ke depan.
Sementara itu Ole Hansen, Kepala Ahli Strategi Komoditas di Saxo
Bank, memprediksi emas akan mencetak rekor tertinggi pada tahun depan,
dan jangka panjang emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons, ramalan paling ekstrim datang dari Dan Olivier, pendiri Myrmikan
Capita, yang memprediksi emas akan mencapai US$ 10.000/troy ons.
The Fed, seperti yang ada ketahui, melakukan aksi pembelian aset
uang masif akibat situasi yang disebabkan virus corona, oleh karena itu
harga ekuilibrium emas juga naik dengan sepadan, harga emas yang
seimbang dengan balance sheet The Fed kini sangat tinggi.
PPerkiraan saya sudah berubah, saya sekarang melihat harga emas bisa ke US$ 10.000/troy ons, tambahnya, sayangnya, Olivier tidak menyebutkan dalam rentang waktu berada lama emas akan mencapai level US$ 10.000/troy ons.
Satu troy ounce, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1
gram, sehingga besaran US$ 10.000 per troy ounce dikonversi dengan
membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 322 per gram.
Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.000/US$, maka prediksi harga emas tahun
ini bisa menembus Rp 4,5 juta/gram.
Emas sedang menjadi primadona di tahun ini akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19)
yang membuat perekonomian global merosot ke jurang resesi, dan bank
sentral di dunia menerapkan kebijakan moneter tidak biasa
(unconventional). Kebijakan tersebut yakni program pembelian aset
(obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative
easing (QE).
Sejak awal tahun hingga Rabu kemarin, emas sudah mencatat penguatan
lebih dari 19%. Dengan ramalan emas akan memecahkan rekor, persentase
penguatan tersebut tentunya akan jauh lebih besar lagi.
Di pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO) memperingatkan akan kemungkinan terjadi peningkatan
jumlah korban meninggal yang signifikan setelah terjadi akselerasi
penambahan kasus Covid-19 di bulan Juni lalu.
Pelaku pasar kembali cemas akan kemungkinan diterapkannya kebijakan karantina (lockdown) lagi, yang berisiko membawa perekonomian global mengalami resesi yang dalam dan panjang, saat resesi panjang terjadi, kebijakan QE oleh berbagai bank sentral di dunia akan berlangsung lebih lama.
QE merupakan "bensin" bagi harga emas untuk terus menanjak. Pada
tahun 2008 saat terjadi krisis finansial global dan setelahnya, bank
sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) menerapkan QE yang
membuat emas akhirnya mencetak rekor tertinggi Rp 1.920,3/troy ons pada
September 2011.
Nilai aset yang dibeli The Fed bisa dilihat dari Balance Sheet.
Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka Balance Sheet The Fed akan
semakin besar, pada periode 2008-2014 saat The Fed melakukan QE untuk guna memacu
perekonomian akibat krisis finansial, nilai Balance Sheet The Fed
mencapai US$ 4,5 triliun.
Kini, kebijakan yang sama diterapkan oleh The Fed, sang ketua Jerome
Powell bahkan mengatakan akan melakukan QE berapa pun nilainya selama
diperlukan oleh perekonomian. Saat ini, Balance Sheet The Fed sudah
mencapai US$ 7,14 triliun, dan kemungkinan masih akan terus meningkat.
Itu baru The Fed, belum lagi bank sentral lainnya yang juga
menerapkan QE dengan jumlah besar, bahkan beberapa bank sentral, seperti
bank sentral Australia baru pertama kali menerapkan QE, bahkan Bank
Indonesia.
Artinya emas punya banyak "bensin" untuk terus menguat dan mencetak rekor tertinggi, bahkan jauh lebih tinggi, dalam analis tersebut, dilihat dari grafik bulanan disebutkan jika
emas mampu menembus US$ 1.800/troy ons, maka peluang mencapai rekor
tertinggi akan semakin besar.
Emas saat ini sudah di atas level tersebut, dengan catatan tidak
turun jauh lagi ke bawah US$ 1.800/troy ons, cuma masalah waktu logam
mulia ini akan mencapai rekor tertinggi, sementara untuk short term, target kenaikan ke US$
1.818/troy ons nyaris tercapai kemarin. Target kenaikan tersebut
diberikan setelah emas berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang
merupakan batas atas pola Rectangle pada hari Senin (22/6/2020).
Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase
konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy
ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74,
jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga
sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.
Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, selanjutnya jika US$ 1.818/troy ons berhasil dilewati dengan
meyakinkan, target penguatan harga emas selanjutnya di US$ 1.845/troy
ons.
Sementara itu, indikator stochastic masih berada di wilayah
jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau
indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai
wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen
berpeluang berbalik turun.
Koreksi berisiko membawa harga emas ke level US$ 1.800 yang
kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat. Jika dilewati, emas
berisiko terkoreksi ke US$ 1.788/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : cnbcindonesia.com