Index Price || LOCO GOLD (Open Price 1942.25 | High 1947.10 | Low 1941.30 | Close 1939.70) || HANSENG (Open Price 19227.84 | High 19272.58 | Low 19087.66 | Close 19252.00 || NIKKEI (Open Price 31830.00 | High 31985.00 | Low 31560.00 | Close 31850.00 || Index Price 11 Oktober 2013|| LOCO GOLD (Open Price 1288.07 | High 1288.80 | Low 1278.80 | Close 1282.80) || HANSENG (Open Price 23,022 | High 23,049 | Low 22,982 | Close 23020/40 || NIKKEI (Open Price 14,290 | High 14,365 | Low 14,270 | Close 14340/60 ||

Selasa, 10 Maret 2020

PT Rifan Financindo - Wall Street Anjlok 7 Persen, Sinyal Resesi Global Semakin Dekat


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Indeks utama Wall Street babak belur pada penutupan perdagangan di awal pekan ini. Ketiga indeks turun lebih dari 7 persen, penurunan terbesar sejak krisis keuangan 2008.

Investor semakin khawatir terjadi resesi karena jatuhnya harga minyak dunia, ditambah dengan virus corona yang juga belum usai, Dow Jones Industrial Average turun 2.013,76 poin atau 7,79 persen menjadi 23.851,02, indeks S&P 500 kehilangan 225,81 poin atau 7,60 persen menjadi 2.746,56, dan Nasdaq Composite turun 624,94 poin atau 7,29 persen menjadi 7.950,68.

Ketiga saham utama AS anjlok sesaat usai bel pembukaan ditekan. Dow anjlok ke rekor 2.000 poin, pertama kalinya sejak 11 tahun lalu, tak hanya pasar saham yang anjlok, imbal hasil obligasi pemerintah AS atau US Treasury dengan tenor sepuluh tahun juga turun ke level 0,318 persen. Ini merupakan rekor terendah.

Aksi jual dimulai pada akhir pekan lalu, ketika pakta pasokan minyak antara Arab Saudi dan Rusia runtuh. Kedua negara juga berjanji untuk meningkatkan produksi di tengah melemahnya permintaan global akibat virus corona dan tanda-tanda perlambatan ekonomi

Harga minyak mencatat penurunan satu hari terbesar sejak ‘Perang Teluk’ 1991. Minyak mentah Brent turun 23,88 persen dan WTI turun 25,1 persen, "Ada banyak ketakutan di pasar dan jika harga minyak terus bergerak lebih rendah, itu merupakan indikasi bahwa resesi global semakin dekat," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Boeing Co (BA.N) adalah hambatan terbesar pada Dow, jatuh 13,4 persen setelah penolakan Federal Aviation Administration (FAA) terhadap proposal pembuat rencana mengenai sistem pengkabelan yang diterapkan pada pesawat 737 MAX miliknya.

Saham Apple Inc (AAPL.O) turun 7,9 persen, setelah data menunjukkan perusahaan menjual kurang dari 500.000 smartphone di China pada Februari 2019, di tengah krisis virus corona, sebanyak 17,22 miliar saham berpindah tangan di Wall Street, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata 11,05 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kumparan.com

Senin, 09 Maret 2020

PT Rifan - Emas Melonjak 7% Pekan Silam


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas melonjak hampir 7% selama pekan silam, kenaikan mingguan terbesar dalam 11 tahun, yang dipicu kenaikan harga logam kuning yang mendekati $1.700 per ons 

Pekan depan berpeluang melanjutkan tren penguaha ditengah meningkatnya kekhawatiran terhadap penularan virus covid-19 yang mendorong investor di seluruh dunia beralih ke aset safe havens.

Emas Berjangka untuk pengiriman April di New York COMEX ditutup naik $4.40, atau 0.3%, hingga $1.674.52 per ons. Dalam pekan silam, emas berjangka melonjak 6,7%, kenaikan mingguan terbesar sejak 2009.
 
Emas April sebelumnya sempat mencapai level tertinggi di $1.690,65, namun ditutup pada level $1.674 pada Jumat malam.

Untuk tahun ini, emas berjangka naik 9%, sementara XAU/USD naik 10%, karena virus covid-19 telah memakan korban jiwa sebanyak 3.300 orang di seluruh dunia dan menginfeksi 100.000 lebih. Di Amerika Serikat sebanyak 14 orang telah meninggal dan lebih dari 200 telah terinfeksi - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Jumat, 06 Maret 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melonjak 2 Persen Dampak Virus Corona Semakin Meluas


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik lebih dari 1 persen ke level tertinggi lebih dari satu minggu pada hari Kamis karena kekhawatiran atas penyebaran global virus corona mendorong aliran safe-haven dan meningkatkan harapan pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank sentral utama.
 
Harga emas di pasar spot naik 2,2 persen menjadi USD 1,671.78 per ons. Emas berjangka AS melonjak 1,8 persen menjadi USD 1,672.80, jelas karena pasar ekuitas berada di bawah tekanan dan ada lebih banyak kekhawatiran tentang coronavirus, jadi jelas kita melihat uang mengalir keluar dari aset berisiko ke tempat yang aman seperti emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
 
Selain itu, kami terus memandang emas sebagai lindung nilai klasik terhadap membanjirnya likuiditas bank sentral global. Emas terus memimpin biaya dan terus menjadi investasi alternatif favorit kami di luar sana.," tambah dia.

Pasar ekuitas mereda setelah California mengumumkan keadaan darurat terkait epidemi tersebut ketika jumlah kematian meningkat di Amerika Serikat, sekarang ada lebih dari 90 ribu kasus virus corona atau COVID-19 secara global, dengan lebih dari 3.000 kematian.

Dana Moneter Internasional mengatakan pada hari Rabu bahwa penyebaran global telah menghancurkan harapan untuk pertumbuhan yang lebih kuat tahun ini. Sementara laporan Fed menunjukkan ada tanda-tanda epidemi mulai membebani sentimen bisnis A.S. Ini jelas menjadi salah satu pemicu pergerakan harga emas.

Fed AS dan Bank Kanada telah merespons dengan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin. Pasar di zona euro memperkirakan 90 persen kemungkinan bahwa Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga simpanannya minggu depan.
 
Argumen makro Gold itu sederhana. Virus yang menyerang pertumbuhan global dan suku bunga rendah secara global akan membuat harga emas naik lebih tinggi,” kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA, dalam sebuah catatan.

Selanjutnya mendukung bullion, indeks dolar tergelincir 0,5 persen ke level terendah dua bulan dekat terhadap mata uang utama, sementara yield treasury 10-tahun AS turun kembali di bawah 1 persen - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6.com

Kamis, 05 Maret 2020

Rifan Financindo - Ada Wabah Corona, Menko Airlangga Tetap Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,3 Persen


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Mewabahnya virus Corona membuat perekonomian beberapa negara terkoreksi termasuk ekonomi Indonesia. Padahal sebelumnya banyak pihak memprediksikan bahwa pertumbuhan ekonomi bakal membaik di 2020. Laporan mencatat, insiden wabah virus Corona membuat kinerja industri manufaktur global mengalami penurunan.
 
Ini momentum yang baik untuk didorong agar utilisasi pabrik ditingkatkan dan kesempatan Indonesia untuk menarik investasi. Karena manajemen risiko dari negara mitra (dagang) kita bahwa Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara bisa mengantisipasi risiko global supply chain,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan

Fundamental perekonomian Indonesia juga tetap stabil dan terjaga pada kisaran 5 persen di 2019, dengan pendorong utama berasal dari konsumsi domestik dan investasi (PMTB). Pertumbuhan ini juga sejalan dengan perbaikan kualitas indikator sosial.
 
Keberhasilan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari sinergi kebijakan yang telah dilakukan pemerintah. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan sinergi kebijakan fiskal, moneter, reformasi struktural, serta keberlanjutan yang akan mendorong transformasi ekonomi untuk mengatasi tantangan pada 2020,” katanya.

Transformasi ekonomi yang akan dilakukan tentunya terpengaruh oleh risiko eksternal berupa defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan yang membuat Indonesia rentan terhadap gejolak eksternal, Terlepas dari itu, Indonesia diharapkan dapat terus mencetak pertumbuhan ekonomi berkualitas dan inklusif, seperti yang sudah ditargetkan untuk mencapai 5,3 persen pada 2020 ini

Sebelumnya, wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan China menahan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020. China berperan besar terhadap peta ekspor, pariwisata dan investasi Indonesia, di 2019, ekspor total Indonesia ke China menempati urutan pertama di sektor migas dan 10 komoditas utama non-migas. Komponen ini memiliki nominal USD 29,76 juta dengan pangsa 17 persen dan share terhadap PDB 2,66 persen.

Begitu juga dengan impor total juga menempati urutan pertama dengan nominal USD 29,42 juta, pangsa 12,2 persen dan share terhadap PDB 2,63 persen, di sektor pariwisata, kunjungan wisman China ke Indonesia di 2019 mencapai 2,07 juta orang dengan pangsa 12,9 persen. Dalam hal ini, China menempati urutan kedua setelah wisman asal Malaysia.

Devisa dari wisman China juga menempati urutan pertama dengan mencapai USD 2,35 juta dengan pangsa 14,1 persen dan share terhadap PDB 0,21 persen, sedangkan Foreign Direct Investment (FDI China ke Indonesia di 2019 mencapai USD 4,74 juta dengan pangsa 16,8 persen dan share terhadap PDB 0,42 persen.

Dalam kondisi ketidakpastian ini, Bank Indonesia sebagai regulator tetap optimistis bisa menjaga stabilitas perekonomian nasional. Dampak virus Corona memang mengganggu ekspor Indonesia ke China, direktur DKEM IGP Bank Indonesia Wira Kusuma mengatakan, dengan semakin luasnya penyebaran virus Corona yang membuat pertumbuhan ekonomi global termasuk juga Indonesia ini bukan berarti lalu membuat Indonesia pasrah.

Sebaliknya, ini dijadikan kesempatan dan tantangan baru Indonesia membuka jalur ekspor baru, mengenai impor, misalnya, lanjut Wira dengan mengoptimalkan permintaan konsumsi domestik dan daya beli masyarakat. Kini saatnya menggerakkan produksi dalam negeri. Mencari pengganti dari sumber daya yang dimiliki.

Soal ekspor, sebagai pecutan perbaikan industri manufaktur dalam negeri. Kondisi ini memaksa untuk memperkuat dan memberi nilai tambah sebelum dijual ke luar negeri, tantangan itu akan memaksa kita menginovasi dan kita cari opportunity (kesempatan) dan bikin kita survive," kata Wira - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com

Rabu, 04 Maret 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Urus Dokumen Impor Produk China Dipermudah


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pemerintah merelaksasi persyaratan dokumen barang impor dari China. Relaksasi itu berupa pelaporan Certificate of Origin (COO) secara elektronik dari yang sebelumnya harus dengan dokumen asli.

Relaksasi pengajuan COO secara elektronik diberikan pada kegiatan atau penerbitan surat per tanggal 30 Januari 2020. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2020 tentang pedoman penelitian importasi barang yang berasal dari China dengan menggunakan skema tarif preferensi ACFTA (SKA Form E) sebagai dampak epidemik virus corona (covid-19).

Dengan begitu maka para importir bisa melaporkan softcopy kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan atau bisa juga via email. DJBC Kementerian Keuangan mencatat sudah ada 104 COO yang diajukan importir demi mendapatkan fasilitas berupa tarif bea masuk terhadap barang-barang asal China ke Indonesia.

Certificate of Origin disebut juga dengan surat keterangan asal (SKA). Sesuai dengan nama dan fungsinya, COO adalah dokumen yang menerangkan negara asal suatu barang yang diimpor maupun diekspor. Aturan relaksasi ini diterbitkan pemerintah pada pertengahan Februari 2020.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat mengatakan pengajuan softcopy COO secara elektronik dikarenakan tidak bisa diangkut oleh pesawat semenjak adanya larangan penerbangan dari China ke Indonesia dan sebaliknya.

Menurut Syarif, fasilitas dari pemerintah melalui pengajuan dokumen barang impor via elektronik ini bisa memulihkan kegiatan ekonomi di Indonesia dan China yang sejauh ini telah terdampak virus corona.

Sejak adanya virus corona, banyak kebutuhan bahan baku industri nasional yang menipis. Pasokan baham baku industri banyak yang berasal dari Negeri Tirai Bambu, Namun di China sendiri banyak produsen yang tidak mengoperasikan pabriknya lantaran larangan pemerintahnya. Pemerintah China menerbitkan larangan bagi warganya di luar rumah hingga 8 Maret 2020.

Syarif mengungkapkan pihaknya akan tetap memberlakukan kemudahan untuk barang-barang impor asal China meskipun belum ada konfirmasi dari Bea Cukai asal Negeri Tirai Bambu tersebut, lebih lanjut Syarif mengungkapkan penyerahan lembar asli COO juga akan tetap ditagih nantinya oleh pemerintah kepada para importir.

Pengumpulan lembar asli COO akan dikirimkan para importir jika larangan penerbangan dari China ke Indonesia dan sebaliknya sudah dicabut, Bea Cukai juga bisa menolak pemberian tarif prefensi kepada importir yang ditemukan ketidaksesuaian antara COO asli dengan barang yang diimpornya. 

Bahkan pihak Bea Cukai akan menagih kekurangan bea masuk sesuai Undang-undang nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : detik.com

Senin, 02 Maret 2020

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Anjlok 75 Dollar AS


PT RIFAN BANDUNG - Harga logam mulia jeblok pada akhir perdagangan pekan lalu, meskipun pasar saham global Eropa dan Amerika Serikat juga terpuruk lagi di tengah ketakutan atas wabah virus corona yang menyebar cepat ke seluruh penjuru dunia.

Di pasar berjangka, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex anjlok sebesar 75,80 dollar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap di 1.566,70 dollar AS per ounce. Sementara di pasar spot, emas jatuh 4,5 persen menjadi 1.568,96 dollar AS per ounce pada pukul 14.15 waktu setempat, mengarah ke penurunan persentase satu hari terbesar sejak pertengahan 2013.

Palladium memimpin penurunan harga logam mulia, sempat terperosok hampir 13 persen di awal sesi, diikuti emas menurun 4,6 persen, platinum jatuh 6,1 persen, dan perak melorot 7,4 persen, banyak investor dan pedagang harus memenuhi margin calls (permintaan pialang agar investor menyetor lebih lanjut uang tunai atau surat berharga guna menutup kemungkinan kerugian) untuk produk lain. 

Sehingga mereka menjual apa yang mereka bisa. Itu sebabnya itu memukul emas dan saham pertambangan emas, kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS.
Fluktuasi tajam terjadi pada emas minggu ini, setelah mencapai tertinggi tujuh tahun di level 1.688,66 dollar AS pada hari ini. Logam mulia ini sekarang berada di jalur penurunan mingguan tertajam sejak November 2016.

Penyebaran cepat virus corona menimbulkan ketakutan akan pandemi, dengan enam negara melaporkan kasus pertama mereka dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa itu dapat menyebar ke seluruh dunia.

Kepanikan virus mengirim pasar saham dunia ke jalur untuk penurunan mingguan terburuk sejak 2008, dengan hampir enam triliun dollar AS terhapus dari nilai pasar mereka sejauh minggu ini. "Karena sentimen telah memburuk, investor telah menutup beberapa open positions (transaksi yang masih aktif dan belum dilikuidasi) mereka dalam mata uang, tetapi kemungkinan besar juga dalam emas. Oleh karena itu, harga emas telah gagal untuk membuat tertinggi baru sekarang karena pasar ekuitas telah agresif dijual,” sebut analis ABN Amro Georgette Boele

Sementara logam mulia lainnya, di pasar spot paladium turun 10,8 persen menjadi 2.538,21 dollar AS per ounce, kinerja satu hari terburuk sejak krisis keuangan 2008, setelah merosot 12,7 persen pada hari sebelumnya. Logam tersebut telah merosot sekitar 390 dollar AS dari rekor tertinggi 2.875,50 dollar AS.

Dengan paladium itu adalah fenomena yang sama, yakni orang perlu menjual untuk menutupi kerugian mereka di tempat lain," kata Ryan Giannotto, kepala penelitian di GraniteShares. Logam katalis otomatif itu masih di jalur untuk kenaikan selama tujuh bulan berturut-turut karena kekurangan pasokan berkelanjutan.

Adapun platinum merosot 5,5 persen menjadi 849,63 dollar AS, menghadapi penurunan mingguan terburuk sejak 2008. Kemudian perak jatuh 7,2 persen menjadi 16,43 dollar AS per ounce, di jalur untuk minggu terburuk sejak 2011. Di pasar berjangka, perak untuk pengiriman Mei turun 1,278 dollar, atau 7,21 persen, menjadi ditutup pada 16,457 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 40,80 dollar atau 4,51 persen, menjadi menetap di 864,70 dollar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : kompas.com

Jumat, 28 Februari 2020

Rifan Financindo Berjangka - Mengintip Peluang Pengembangan Blockchain di Indonesia


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Perkembangan blockchain di berbagai negara dinilai terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi bisnis dan kerja sebuah perusahaan.

Lalu, bagaimana peluang blockchain di Indonesia? Direktur Utama Blocksphere Indonesia Gilang Bhagaskara memprediksi, seperti negara lain, Indonesia akan menjadi salah satu negara yang memanfaatkan teknologi ini ke depannya.

Dia menjelaskan, di perusahaannya sudah melaksanakan proyek implementasi blockchain di industri telekomunikasi, pengawasan lingkungan, transportasi, perbankan, exchange, agrikultur, bahkan pemerintahan.
 
Solusi lain yang didesain Blocksphere, dikatakannya, termasuk solusi kumpul-dana untuk pertanian, supply chain untuk sebuah online e-commerce, serta implementasi solusi carbon credit blockchain pertama untuk organisasi resmi pencatatan carbon credit asia.

Perusahaan ini juga memberikan layanan konsultasi bagi entitas pemerintahan termasuk OJK, Bank Indonesia, Dirjen Perpajakan, dan Angkasa Pura II.

Pada tahun 2019, Asosiasi Blockchain Indonesia dan Blocksphere melaksanakan Finhacks bersama PT Bank Central Asia, Tbk, sebuah blockchain hackathon terbesar di Indonesia, melingkupi 4 kota dan ribuan peserta.

Dia menambahkan, blockchain mampu membantu Indonesia mengintegrasikan data-data dalam jumlah besar tanpa konflik antar kepentingan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6.com