PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas hanya naik secara perlahan. Proyeksi membaiknya perekonomian dunia serta ketegangan antara Rusia-Ukraina juga tak mampu membuat harga emas terbang.
Pada perdagangan Selasa (6/6/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.962,85 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,06%.
Penguatan tersebut memperpanjang tren positif harga emas yang
menguat sejak Senin. Setelah ambruk 1,52% pada Jumat pekan lalu, harga
emas terus menguat kendati hanya tipis-tipis.
Emas masih
menguat pada pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (7/6/2023) pukul 06:00
WIB, harga emas di pasar spot ada di posisi US$ 1.963,34, harganya naik
tipis 0,03%.
Harga emas naik tipis-tipis karena tidak ada faktor yang cukup untuk membuat harga emas naik atau turun signifikan. Tidak adanya data-data penting pekan ini serta adanya "blackout period" membuat pasar emas sepi.
Tidak ada sesuatu yang bisa menggerakkan pasar secara kuat. Faktor yang bisa menentukan harga emas memang harus naik atau turun. Ini adalah momen wait and see bagi market," tutur analis dari Blue Line Futures, Phillip Streible, dikutip dari Reuters.
Data-data penting akan keluar pekan depan mulai dari inflasi
Amerika Serikat (AS) hingga puncaknya pengumuman kebijakan bank sentral
AS The Federal Reserve (The Fed).
Investor kini bertaruh 79% jika The Fed mulai akan menahan suku bunga pada pekan depan.
Jika harapan ini menjadi kenyataan maka emas akan menguat.
Pekan depan akan ada setumpuk data yang sangat penting dan menggerakkan pasar. Pelaku pasar kini sedang menghitung risiko apa saja yang akan terjadi," imbuh Streible.
Pelaku pasar kini hanya mengarahkan fokusnya kepada data-data di Amerika, terutama The Fed. Ketegangan di Ukraina dan proyeksi Bank Dunia bahkan tidak terlalu berdampak kepada harga emas. Padahal, harga emas biasanya melejit jika ketegangan perang meningkat.
Seperti diketahui, Bank Dunia baru saja merevisi ke atas pertumbuhan
global menjadi 2,1% pada 2023. Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan
pada Januari lalu yang hanya 1,7%.
Namun, Bank Dunia mengkoreksi ke bawah proyeksi untuk 2024 dari 2,7% menjadi 2,4%.
Membaiknya ekonomi global diharapkan bisa ikut mendorong harga emas karena permintaan naik.
Sementara itu, ketegangan perang Rusia-Ukraina meningkat setelah bendungan raksasa Nova Kakhovka di Sungai Dnipro dekat Kherson, Ukraina, jebol dan mengakibatkan banjir bandang.
Kremlin mengatakan serangan terhadap bendungan besar di Ukraina selatan yang diduduki Moskow adalah "sabotase yang disengaja" oleh Kyiv, yang ingin memotong Krimea yang diduduki Rusia dari air.
Sebaliknya, pihak Kyiv menuding Rusia dengan sengaja menghancurkan bendungan tersebut. Menurut Ukraina, yang didukung oleh sejumlah negara Eropa dan NATO, hal tersebut merupakan pelanggaran besar karena menyasar infrastruktur sipil.
Bendungan di Sungai Dnipro adalah sumber air strategis untuk semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia. Banjir akibat jebolnya tanggul berpotensi menghalangi pasukan Ukraina yang berusaha merebut kembali wilayah yang hilang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : cnbcindonesia.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar