PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas spot sempat menembus di bawah $1.700 pada hari Rabu setelah tanda-tanda kekuatan ekonomi AS menyebabkan peningkatan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga dengan cepat.
Harga emas spot turun 0,5% di $1.699,97, dan harga emas berjangka turun 0,1% di $1.711,0 pukul 07.18 WIB. Kedua instrumen masing-masing telah turun 0,5% dan 0,7% pada hari Selasa, dan berada di sekitar posisi terendah yang terakhir terlihat pada akhir Juli.
Emas menghadapi tekanan baru dari penguatan dolar AS, yang melonjak pada Selasa setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa AS terus tumbuh pada Agustus. non-manufacturing purchasing managers index ISM tercatat 56,9 untuk Agustus, di atas ekspektasi 55,1 dan Juli 56,7.
Angka tersebut, ditambah dengan sinyal positif dari pasar tenaga kerja minggu lalu, mengindikasikan bahwa ekonomi AS mendapatkan kembali kekuatannya, memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga besar.
Indeks dolar AS naik 0,4% di 110,25, level tertinggi lebih dari 20 tahun, sedangkan indeks dolar berjangka juga naik. Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun diperdagangkan pada level tertinggi dalam dua bulan, sementara imbal Treasuries jangka pendek juga meningkat.
Investor kini memperkirakan peluang sebesar 72% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September.
Harga emas telah turun dari puncak 2022 dan The Fed mulai menaikkan suku bunga tahun ini. Harga logam kuning hanya mendapat sedikit keuntungan dari meningkatnya permintaan safe haven dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi global. Logam mulia lainnya juga mengalami kerugian serupa tahun ini.
Di antara logam industri, harga tembaga diperdagangkan flat setelah mencatat kenaikan kuat awal pekan ini.
Tembaga naik hampir 2% sebelumnya setelah China - negara importir logam merah terbesar di dunia - memaparkan lebih banyak langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tetapi prospek tembaga tetap dibatasi oleh aktivitas ekonomi yang lesu di seluruh dunia.
Sektor manufaktur China berkontraksi selama dua bulan berturut-turut, dan menghadapi tantangan lanjutan dari kebijakan nol-COVID Beijing - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar