PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terjebak dalam kisaran ketat di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena investor menunggu data inflasi AS yang dapat menawarkan petunjuk baru tentang laju pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve.
Emas spot diperdagangkan stabil di 1.833,26 dolar AS per ounce pada pukul 01.13 GMT, melayang mendekati level tertinggi Rabu di 1.835,60 dolar AS, sementara emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.834,30 dolar AS per ounce.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan merosot dari tertinggi November 2019, sementara dolar sedikit lebih tinggi.
Data inflasi diperkirakan menunjukkan kenaikan 0,5 persen secara bulan ke bulan pada Januari, dan 7,3 persen untuk tahun ini, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Harga emas terjebak dalam kisaran ketat di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena investor menunggu data inflasi AS yang dapat menawarkan petunjuk baru tentang laju pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve.
Emas spot diperdagangkan stabil di 1.833,26 dolar AS per ounce pada pukul 01.13 GMT, melayang mendekati level tertinggi Rabu di 1.835,60 dolar AS, sementara emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.834,30 dolar AS per ounce.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan merosot dari tertinggi November 2019, sementara dolar sedikit lebih tinggi.
Data inflasi diperkirakan menunjukkan kenaikan 0,5 persen secara bulan ke bulan pada Januari, dan 7,3 persen untuk tahun ini, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Harga emas terjebak dalam kisaran ketat di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena investor menunggu data inflasi AS yang dapat menawarkan petunjuk baru tentang laju pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve.
Emas spot diperdagangkan stabil di 1.833,26 dolar AS per ounce pada pukul 01.13 GMT, melayang mendekati level tertinggi Rabu di 1.835,60 dolar AS, sementara emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.834,30 dolar AS per ounce.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan merosot dari tertinggi November 2019, sementara dolar sedikit lebih tinggi.
Data inflasi diperkirakan menunjukkan kenaikan 0,5 persen secara bulan ke bulan pada Januari, dan 7,3 persen untuk tahun ini, menurut ekonom yang disurvei oleh Reuters - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : antaranews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar