PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Wall Street merosot pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah kembali memanasnya tensi perang dagang AS dengan China.
Pada perdagangan sehari sebelumnya Wall Street sempat menghijau karena Pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedikit memberikan ketinganan sanksi kepada Huawei Technology Co Ltd.
Namun tak lama berselang, pihak Gedung Putih menyatakan bahwa merea dapat memberlakukan pembatasan pada perusahaan teknologi China lainnya. Tentu saja, pernyataan tersebut langsung mengguncang bursa saham AS.
Mengutip Reuters, Kamis (23/5/2019), Dow Jones Industrial Average turun 100,72 poin atau 0,39 persen menjadi 25.776,61. Untuk S&P 500 kehilangan 8,09 poin atau 0,28 persen menjadi 2.856,27. Sedangkan Nasdaq Composite turun 34,88 poin atau 0,45 persen menjadi 7.750,84.
Laporan media pada Rabu kemarin mengatakan bahwa pihak administrasi Trump sedang mempertimbangkan sanksi pada Hikvision yang merupakan produsen dan pemasok produk pengawasan video terbesar di dunia yang berbasis di Hangzhou, Cina.
Kekhawatiran perang tarif atau saling berbalas pemberikan tarif antara AS dengan China ini akan menghambat pertumbuhan global. Para investor pun berada di ujung tanduk dan mendorong indeks acuan Wall Street yaitu S&P 500 berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan pertamanya sejak aksi jual pada Desember lalu.
"Bisnis antara AS dan China tidak akan seperti dua bulan yang lalu," kata Jim Awad, Analis Clearstead Advisors di New York. "Mereka akan mengencangkan ikat pinggang, dan kami akan mengencangkan juga." jelas dia.
"Pelaku pasar tengah mencoba untuk mengatur ulang ekspektasi pertumbuhan laba perusahaan sehubungan dengan itu," tambah dia.
Gerak Saham
Jatuhnya saham Qualcomm Inc dan Lowe's Companies Inc membantu menyeret indeks acuan S&P 500 ke zona merah.
Seorang hakim federal memutuskan bahwa Qualcomm secara ilegal menekan persaingan di pasar untuk chip ponsel pintar dengan mengancam akan memotong pasokan dan mengambil biaya lisensi yang berlebihan. Keputusan tersebut membuat saham perusahaan pembuat chip tersebut anjlok 10,9 persen.
Saham Lowe juga menukik 11,8 persen setelah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penjualan bahan bangunan dan renovasi rumah ini memotong perkiraan laba setahun penuh.
Perusahaan lain, Nordstrom Inc, juga mengurangi prakiraan penjualan dan laba. Saham Nordstrom turun 9,2 persen.
sumber : bisnis.liputan6.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Tidak ada komentar :
Posting Komentar