RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar jatuh, membuat komoditas dalam mata uang AS lebih terjangkau oleh buyers internasional, setelah Powell gagal memberi sinyal kenaikan suku bunga The Fed untuk keputusan suku bunga 2 November.
Inflasi masih terlalu tinggi," kata Powell dalam pidatonya dan
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam sebuah acara di
Economic Club of New York. Ia menambahkan: "Saat ini risikonya adalah
inflasi yang masih tinggi. Ada kemungkinan kita akan memasuki periode
yang lebih inflasi, namun sulit untuk mengetahuinya. Mungkin saja suku
bunga belum cukup tinggi untuk waktu yang cukup lama.
Namun, ketua the Fed tidak dapat menutupi keheranannya tentang
seberapa baik kinerja ekonomi AS kendati bank sentral telah menaikkan
suku bunga secara agresif - dan masalah inflasi yang disebabkan oleh hal
tersebut.
Untuk memerangi inflasi, The Fed menaikkan suku bunga 11 kali antara
Maret 2022 dan Agustus 2023, menaikkannya sebesar 5,25% dari suku bunga
dasar yang hanya 0,25%.
Meski demikian, Fed Atlanta, sebuah divisi dari bank sentral,
memperkirakan bahwa ekonomi tumbuh dengan tingkat tahunan sebesar 5,4%
pada kuartal ketiga tahun ini dibanding dengan ekspansi hanya sebesar
2,1% pada kuartal kedua.
Sementara itu, inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan selama
tiga bulan berturut-turut karena harga-harga konsumen tumbuh pada
tingkat tahunan sebesar 3,7% di bulan September, sama seperti di bulan
Agustus, dan lebih tinggi dari 3,6% yang diperkirakan oleh para ekonom
Wall Street.
Ekonomi adalah sebuah cerita tentang permintaan yang lebih kuat.
Ekonomi sangat tangguh, tumbuh dengan kuat. Pertumbuhan berjalan di atas
tren jangka panjangnya. Itu adalah sebuah kejutan," katanya, dengan
menambahkan, bagaimanapun, bahwa "sangat sulit untuk mengetahui
bagaimana ekonomi bisa tumbuh dengan suku bunga yang lebih tinggi.
Ketika ketua Fed berbicara, aksi jual obligasi AS meningkat dalam
ekspektasi suku bunga AS akan tetap lebih tinggi lebih lama, dengan yields untuk benchmark naik ke angka psikologis penting 5% - tingkat yang terakhir kali dicapai pada Juni 2007.
Namun, keengganan Powell untuk secara langsung memberikan sinyal kenaikan suku bunga juga membuat federal funds futures - yang merupakan indikator keputusan suku bunga The Fed - tidak berubah di kisaran 5,25%-5,50% yang berlaku saat ini.
Hal ini menekan
- sebuah instrumen yang mengukur mata uang AS dengan enam mata uang
utama saingannya - dengan anggapan bahwa dolar akan dirugikan dalam
sebuah lingkungan di mana the Fed kemungkinan akan mempertahankan suku
bunga tanpa menaikkan suku bunga kembali - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing