PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada Senin pagi di Asia setelah data gaji pekerja sektor nonpertanian di Amerika Serikat lebih rendah dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat lalu sehingga meredakan kekhawatiran investor bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan moneter dovish yang ada saat ini.
Harga emas berjangka turun 0,20% ke $1.888,25 per troy ons pukul 11.16 WIB menurut data Investing.com dan XAU/USD berkurang 0,28% di 1.885,77. Indeks dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,05% di 90,175 dan imbal hasil acuan obligasi AS tenor 10 tahun masih di bawah 1,6%.
Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan gaji pekerja nonpertanian pada bulan Mei meningkat menjadi 559.000, lebih tinggi dari angka April 278.000 tetapi di bawah angka 650.000 dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com. Angka yang lebih rendah dari perkiraan itu mengurangi kegelisahan investor tentang potensi inflasi yang tidak terkendali dan kenaikan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Minggu bahwa rencana belanja Presiden AS Joe Biden senilai $4 triliun akan baik untuk AS bahkan jika itu menimbilkan inflasi yang berlanjut hingga 2022 dan kenaikan suku bunga.
"Jika kita berakhir dengan lingkungan suku bunga yang sedikit lebih tinggi, itu sebenarnya akan menjadi nilai tambah bagi sudut pandang masyarakat dan sudut pandang The Fed," Yellen menerangkan kepada Bloomberg.
Beberapa investor tetap optimis namun berhati-hati.
“Kami melihat beberapa (posisi) long covering di Asia hari ini, dengan lindung nilai risiko dibuka setelah berita akhir pekan yang lancar, dibantu oleh dolar yang sedikit lebih kuat dan reli Bitcoin... fundamental bullish tetap di tempatnya. Hanya kenaikan tajam dari kurva imbal hasil AS yang kemungkinan akan mengubahnya,” Jeffrey Halley, analis pasar senior OANDA, mengatakan kepada Reuters.
Investor sekarang menunggu keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB), yang akan dilansir pada hari Kamis. The Fed juga dijadwalkan bertemu mulai dari 15 hingga 16 Juni.
Di sisi permintaan, India, konsumen emas terbesar kedua global, membukukan diskon terbesar dalam delapan setengah bulan minggu lalu karena jumlah kasus COVID-19 di India mencapai 28,8 juta pada 7 Juni, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,55% ke 27,742 dan palladium naik 0,22% di 2.844,50, sementara platinum naik tipis 0,02% di 1.168,55 pukul 11.20 WIB.
Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun tipis Rp1.000 dari Rp960.000 pada hari Minggu menjadi Rp959.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.07 WIB - PT RIFAN
Sumber : investing.com