RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali naik pada hari Rabu, bergerak lebih jauh menuju rekor tertinggi tahun 2020 karena ada lebih banyak tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi yang mendorong permintaan safe haven untuk logam kuning.
Pasar sebagian besar menepis komentar dari Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester bahwa suku bunga AS akan terus naik meskipun ada pelemahan dalam perekonomian. Mester juga mengisyaratkan suku bunga akan tetap berada di atas level 5% untuk waktu yang lebih lama.
Namun, data aktivitas manufaktur yang lemah, ditambah dengan tanda-tanda pendinginan di pasar kerja AS, membuat para investor meragukan seberapa besar ruang ekonomi yang harus dimiliki oleh the Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Indikator ekonomi yang lemah juga mendorong kekhawatiran akan resesi yang membayangi, sehingga mendorong arus modal safe haven ke emas.
Emas spot naik 0,2% ke $2.024.81/oz, sementara emas berjangka naik 0,1% di $2.041,00/oz pukul 09.49 WIB. Harga emas spot saat ini diperdagangkan kurang $50 dari rekor tertinggi $2.072,90/oz, yang dicapai selama puncak pandemi COVID-19.
Harga emas telah mengalami penurunan sejak awal Mei, karena kekhawatiran akan kejatuhan perbankan mendorong modal safe haven ke dalam emas. Kendati intervensi pemerintah meredakan kekhawatiran atas gangguan perbankan yang lebih besar, kegelisahan akan bekas luka yang tersisa pada ekonomi membuat permintaan emas tetap tertekan.
Logam mulia juga diuntungkan dari meningkatnya jumlah ekspektasi bahwa Fed akan memiliki ruang gerak ekonomi yang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga.
Data pada hari Selasa menunjukkan pesanan barang-barang yang diproduksi di AS turun lebih banyak pada bulan Februari, sementara lowongan pekerjaan juga turun. Hal ini terjadi setelah serangkaian indikator aktivitas manufaktur yang lemah dari seluruh dunia pada hari Senin.
Dolar mendapat sedikit dorongan dari komentar Mester, dan diperdagangkan mendekati posisi terendah dua bulan terhadap sejumlah mata uang pada hari Rabu.
Pelemahan dolar mendukung sebagian besar logam mulia lainnya, di mana platinum naik 0,3%, dan perak menguat 0,6%. Kedua logam ini juga mengalami kenaikan yang kuat minggu ini.
Di sisi lain, kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi menekan harga tembaga, pasalnya logam merah ini jatuh selama dua sesi terakhir.
Harga tembaga di level terendah dua minggu di $3,9707 pada hari Rabu, setelah jatuh hampir 3% selama dua sesi terakhir. Data aktivitas manufaktur yang lemah dari beberapa negara, terutama China, sangat membebani prospek permintaan untuk logam merah ini.
Komoditas hari ini, nikel turun 1% pada dini hari tadi, timah turun 4% Selasa di ICE London, dan tembaga turun 0,21% pukul 13.22 WIB.
Sementara, karet turun 0,74% pada Selasa di Singapura, batubara Newcastle di ICE London mencapai 198,00, kakao AS naik 1,53% hingga dini hari.
Terakhir, kopi robusta di London berada di 2.257,00, kopi AS turun 0,49% dan gas alam turun 0,96% pukul 13.24 WIB - RIFAN FINANCINDO
Sumber : investing.com